Permasalahan kesehatan masyarakat saat ini adalah timbulnya transisi epidemiologi dengan telah berubahnya masalah kesehatan pada awalnya penyakit menular akibat kuman, virus, jamur dan mikroorganisme lainnya menjadi penyakit tidak menular. Salah satu penyakit tidak menular yang insidennya semakin meningkat pada saat ini adalah penyakit kanker atau tumor ganas. Timbulnya penyakit kanker tersebut adalah akibat berubahnya pola gaya hidup masyarakat misalnya sering mengonsumsi makanan siap saji, minum alkohol, merokok dan sebagainya.
Kanker adalah penyakit yang dicirikan dengan timbulnya sel yang tidak normal, sel tersebut dapat berkembang tanpa terkendali dan mempunyai aktivitas untuk menyerang dan berpindah diantara sel dan jaringan tubuh lainnya. Organisasi Kesehatan Dunia menjelaskan tumor ganas adalah salah satu penyebab kematian pertama di seluruh dunia. Data dari Global Burden of Cancer (GLOBOCAN) telah dipublikasikan oleh WHO yang menjelaskan bahwa angka kasus dan kematian karena tumor ganas sampai tahun 2018 sebanyak 18.1 juta orang dan 9,6 juta kematian terjadi pada tahun 2018. Kematian karena tumor ganas diprediksi terus meningkat sampai lebih dari 13,1 juta pada tahun 2030
(Pangribowo, 2019)
Kesehatan adalah salah satu indikator kesejahteraan suatu bangsa. Kesehatan erupakan investasi untuk mendukung pembangunan ekonomi dan memiliki peran penting dalam upaya penanggulangan kemiskinan. Dalam pengukuran Indeks Pembangunan Manusia (IPM), kesehatan adalah salah satu komponen utama selain pendidikan dan pendapatan.
Upaya untuk mencapai kesehatan bagi masyarakat senantiasa dilakukan agar tercapai kesehatan baik fisik, sosial dan spiritual dan tidak hanya bebas dari penyakit serta menjadi produktif secara fisik, sosial dan ekonomi. Kesehatan tidak hanya hak individu, tetapi merupakan investasi investasi yang menentukan pertumbuhan perekonomian
suatu bangsa. Pentingnya kesehatan bagi semua untuk mencapai derajat kesehatan yang optimal bagi suatu bangsa. Kesehatan untuk semua (Health for All) merupakan tujuan
yang dicapai dalam Deklarasi Alma Ata sebagai bentuk kesepakatan bersama antara 140 negara (termasuk Indonesia) pada tahun 1978. Deklarasi ini dihasilkan dari Konferensi Internasional yang disponsori oleh WHO dan UNICEF dan perawatan kesehatan primer (Primary Health Care) untuk meningkatkan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan yang berkualitas (Who-Unicef 1978).
Kebersihan merupakan faktor utama dalam mewujudkan kesehatan, artinya kesehatan tidak lepas dari keadaan lingkungan. Seseorang tidak akan merasa nyaman jika berada di lingkungan yang kotor dan yang dapat menularkan penyakit, demikian juga dengan penghuni asrama proses belajar akan terganggu bila berada di lingkungan yang kotor, sebaliknya lingkungan yang bersih dan nyaman akan menunjang kelancaran pelaksanaan kegiatan proses belajar. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan analisis data pendekatan kuantitatif. |